HealthcareUpdate News

Otak Lelah Bisa Turunkan Kualitas Hidup: Begini Cara Mengistirahatkannya

Otak yang terus bekerja tanpa jeda berisiko mengalami kelelahan yang memengaruhi konsentrasi, emosi, hingga kesehatan fisik.

Di tengah kesibukan hidup modern, banyak orang tanpa sadar memforsir otaknya bekerja hampir tanpa henti. Mulai dari pekerjaan yang menuntut kreativitas, paparan layar gadget berjam-jam, hingga konsumsi informasi yang berlebihan, semua itu membuat otak kelelahan.

Ciri-ciri otak yang sudah lelah umumnya terlihat dari sulitnya fokus, mudah lupa, peningkatan rasa cemas, hingga cepat marah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelelahan mental dapat memicu penurunan produktivitas hingga 40 persen dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti insomnia dan depresi.

Mengistirahatkan otak bukan berarti harus menghentikan semua aktivitas, melainkan memberi jeda terencana bagi pikiran untuk rileks. “Istirahat kognitif sangat penting untuk mengembalikan kapasitas kerja otak. Aktivitas sederhana seperti berjalan santai, berolahraga ringan, atau sekadar berdiam diri sambil mengatur napas bisa membantu menurunkan ketegangan mental,” ujar Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan.

Manfaat dari mengistirahatkan otak mencakup peningkatan daya ingat, pemulihan energi mental, perbaikan suasana hati, hingga mengoptimalkan fungsi kreatif. Studi dari University of California menyebut bahwa otak yang mendapatkan istirahat cukup mampu memproses informasi 20 persen lebih cepat dibandingkan otak yang terus dipaksa bekerja.

Selain itu, tidur yang cukup tetap menjadi faktor paling vital. Waktu tidur 7–9 jam per malam membantu otak membersihkan racun metabolik yang menumpuk selama beraktivitas. Kombinasi tidur berkualitas, jeda aktivitas digital, dan kegiatan yang menyenangkan seperti hobi kreatif terbukti meningkatkan kesehatan mental secara menyeluruh.

Read More  Kondisi Ekonomi Global Tak Menentu, Bitcoin Terus Melaju Tembus $97.000

“Di era serba cepat seperti sekarang, menjaga kesehatan otak sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jadwalkan waktu istirahat harian, bukan hanya saat libur panjang. Kebiasaan ini bisa menjadi investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik,” tambah Nadia.

Back to top button